“Ide awalnya adalah untuk mengumpulkan komunitas reggae yang ada di Bogor”. Tutur Erik salah seorang panitia.
“Kita ingin sesama penikmat reggae dapat bertemu dan saling mengenal. Karena selama ini saya sendiri tidak banyak tahu tentang komunitas reggae di Bogor”. Lanjutnya ketika dikonfirmasi tentang komunitas reggae di Bogor.
Menurut Erik yang juga salah seorang personil Band Reggae, Bogor banyak menyimpan potensi musik. Dengan adanya event reggae ini harapannya Bogor lebih ramai, asyik dan bervariasi musiknya. Dan dorongan untuk ber-reggae mania juga disambut komunitas reggae di sekitar Bogor seperti Depok, Bekasi dan Jakarta. Secara khusus dalam suatu kesempatan Tony Q (tokoh reggae lokal) berharap munculnya kreatifitas reggae di Bogor
“Reggae ini cocok untuk Bogor yang damai…musiknya lebih santai, mudah berdamai dengan aliran lain”. Tambah salah satu penggemar rasta Bogor
Event yang digelar Ingram Production ini menampilkan 11 band performer. Dimulai pukul 9.30 acara langsung digeber dengan penampilan band ska dan reggae. Tampilnya Cooktails, Heart Voice, Non Skid, Green Underwear dan 2nd oof The 1st sebenarnya sudah berusaha maksimal memanaskan suasana. Selepas ‘dhuhur’ ditengah cuaca yang tampak ramah, pertunjukan makin menghangat dengan tampilnya The Herb dilanjutkan performance menarik dari Jamaican Soul (Band reggae Depok yang diundang meramaikan acara). The Fictive juga tidak kalah menariknya merayu audience untuk merapat ke panggung, berdansa dan bersalam rasta. Hal yang sama juga dilakukan My Reggae dan Not For Child. Yang disebut terakhir ini membawakan irama ska untuk memberi kesempatan rudeboy ber-pogoact.
Ditutup dengan penampilan Sireum Ateul yang juga merupakan band reggae lama di Bogor. Rastaman dimanjakan dengan lantunan karya paman Bob (Bob Marley), UB40 dan beberapa karya reggae lokal.